by:bagusweda
Saat ini adalah bulan-bulan penuh perjuangan buat sang caleg, waktu 24 jam digunakan untuk berpikir,berdiskusi, berkunjung ke konstuen(masa pendukung) ,dengan tujuan untuk mensosialisasikan program-program yang akan ditawarkan dalam kompanye,dan visi-misi yang belum jelas. Gambaran ini merupakan kegiatan para caleg , yang supersibuk untuk mengejar target suara dan popularitas di masyarakat , karena sayarat utama adalah suara sebanyak banyaknya yang bisa direkrut. Seperti sebuah iklan ,apapun jabatannya,pekerjaannya, pendidikannya adalah tetap suara terbanyak.
Dengan kalkulasi yang cemat, para caleg ini sangat yakin akan mendapat suara , melawan para kompetitornya. Berbagai analisa telah digunakan,untuk lebih meyakinkan, apakah investasi sosial ini akan menguntungkan atau tidak? Gong pemilu dan kompanye semakin dekat , para peserta “investor sosial “ ini segera mengikuti tender ,yang akan memperebutkan suara rakyat, dengan pemaparan program progam yang akan dilakukan bila suatu saat jadi pemenang. Emosi masa pendukung ,sangat mempengaruhi orasi caleg, dengan orasi tanpa teks ,sering membuat isi pidato menjadi bias,kadang kadang lupa apa yang telah di ucapkannya. Sering saya jumpai ,bahwa orasi caleg, tidak beda jauh dengan dagang obat di pinggir pasar. Apalagi kualitas caleg yang tidak didukung oleh keilmuannya.
Seperti layaknya para penjudi, yang lebih dominan, adalah emosi saat pertarungan sudah dipertengahan waktu, dengan kalkulasi yang tidak sesuai maka ,strategi tidak murni lagi ,prinsipnya adalah yang penting menang dalam pertarungan ini. Kalau cara berpikir seperti ini ,para caleg kita ,maka bangsa ini akan diurus olah para, mental spekulan , yang tidak jelas visi-misinya, apalagi untuk kepentingan rakyat ,yang bakal ada adalah kepentingan pribadi untuk kembali modal dan kepentingan kroni (masa pendukung).
Sebelum pertarungan dimulai , maka saya akan titip pesan buat para caleg ,yang akan banyak menyita waktu,tenaga ,uang dan pengorbanan lainnya. Dalam pengertian saya, bahwa suatu kemenangan itu ada dua yaitu , kemenangan untuk mengelola kemenangan dan kemenangan mengelola kegagalan .
ilustrasi kemenangan. Bila mendapat dukungan ,duduk menjadi anggota dewan ,sesungguhnya belum disebut pemenang, tetapi baru masuk keruang setan yang penuh godaan. Nah bilamana anda sudah duduk mampu memilah , menolak dan mengindari godaan itu maka barulah anda disebut pemenang sejati yang mampu mengelola kemenangan itu. Kalo anda tidak terpilih menjadi anggota dewan, maka anda akan belajar introsepeksi ,terhadap kegagalan itu ,bila telah sadar terhadap kegagalan dan iklas maka anda disebut juga pemenang . inti kemenangan sesungguhnya adalah bagaimana para caleg caleg itu mengendalikan diri ,menerima kemenangan atau kegagalan itu sebagai warna kehidupan.
Dengan kalkulasi yang cemat, para caleg ini sangat yakin akan mendapat suara , melawan para kompetitornya. Berbagai analisa telah digunakan,untuk lebih meyakinkan, apakah investasi sosial ini akan menguntungkan atau tidak? Gong pemilu dan kompanye semakin dekat , para peserta “investor sosial “ ini segera mengikuti tender ,yang akan memperebutkan suara rakyat, dengan pemaparan program progam yang akan dilakukan bila suatu saat jadi pemenang. Emosi masa pendukung ,sangat mempengaruhi orasi caleg, dengan orasi tanpa teks ,sering membuat isi pidato menjadi bias,kadang kadang lupa apa yang telah di ucapkannya. Sering saya jumpai ,bahwa orasi caleg, tidak beda jauh dengan dagang obat di pinggir pasar. Apalagi kualitas caleg yang tidak didukung oleh keilmuannya.
Seperti layaknya para penjudi, yang lebih dominan, adalah emosi saat pertarungan sudah dipertengahan waktu, dengan kalkulasi yang tidak sesuai maka ,strategi tidak murni lagi ,prinsipnya adalah yang penting menang dalam pertarungan ini. Kalau cara berpikir seperti ini ,para caleg kita ,maka bangsa ini akan diurus olah para, mental spekulan , yang tidak jelas visi-misinya, apalagi untuk kepentingan rakyat ,yang bakal ada adalah kepentingan pribadi untuk kembali modal dan kepentingan kroni (masa pendukung).
Sebelum pertarungan dimulai , maka saya akan titip pesan buat para caleg ,yang akan banyak menyita waktu,tenaga ,uang dan pengorbanan lainnya. Dalam pengertian saya, bahwa suatu kemenangan itu ada dua yaitu , kemenangan untuk mengelola kemenangan dan kemenangan mengelola kegagalan .
ilustrasi kemenangan. Bila mendapat dukungan ,duduk menjadi anggota dewan ,sesungguhnya belum disebut pemenang, tetapi baru masuk keruang setan yang penuh godaan. Nah bilamana anda sudah duduk mampu memilah , menolak dan mengindari godaan itu maka barulah anda disebut pemenang sejati yang mampu mengelola kemenangan itu. Kalo anda tidak terpilih menjadi anggota dewan, maka anda akan belajar introsepeksi ,terhadap kegagalan itu ,bila telah sadar terhadap kegagalan dan iklas maka anda disebut juga pemenang . inti kemenangan sesungguhnya adalah bagaimana para caleg caleg itu mengendalikan diri ,menerima kemenangan atau kegagalan itu sebagai warna kehidupan.
No comments:
Post a Comment